BERIMAN (Berprestasi, Inovasi dan Mandiri)
Home » , » FUN LEARNING

FUN LEARNING

Written By SDN Singkil on Minggu, 18 November 2012 | 20.28


Bagaimana menciptakan metode Fun Learning ?? Fun berarti kegembiraan, kesenangan , sedangkan learn berarti belajar, mempelajari. Sesuai dengan artinya metode fun learning adalah metode pembelajaran yang mana seorang guru harus menciptakan suasana hangat dan menyenangkan. Suasana hangat , akrab memungkinkan terciptanya pembelajaran yang efektif dan partisipatif. Menyenangkan , maksudnya apapun yang kita ajarkan akan mudah diterima dengan senang hati dan ketika sesuatu itu mudah diterima maka anak akan mudah melakukan suatu perubahan.

            Seorang guru yang profesional tentu dia harus pandai dalam mengelola kelas, pandai mengajar, pandai menyampaikan materi , pandai membuka , menutup pelajaran serta anak anak suka belajar bersamanya.Guru yang menguasai dan terampil menggunakan berbagai pendekatan dan strategi pengelolaan kelas akan dengan mudah menciptakan dan mempertahankan iklim belajar yang baik dan menyenangkan. Iklim yang demikian memberi peluang kepada siswa untuk mengembangkan potensi – potensi dirinya secara optimal. Cuma masalahnya adalah tidak banyak guru yang mau bersusahpayah mencari inovasi- inovasi baru dalam pembelajaran yang penuh dengan kreativitas.
            Agar kita dapat menciptakan suasana Fun Learning , dibutuhkan penggunaaan metode belajar yang tepat. Sebagaimana kita ketahui kedudukan metode sangatlah penting dalam proses interaksi antara guru dan siswa ketika belajar, yaitu sebagai alat untuk mencapai tujuan.Oleh sebab itu seorang guru harus bisa memilih metode yang sesuai dengan kondisi anak dan disesuaikan dengan mata pelajaran yang akan disampaikan.
            Pada anak- anak sekolah dasar khususnya kelas satu diharuskan menggunakan pembelajaran Tematik. Pembelajaraan tematik yaitu pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik, karena anak- anak pada usia ini berada pada rentangan usia dini yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan sehingga pembelajarannya masih bergantung pada objek- objek konkrit dan pengalaman yang dialami.
            Berdasarkan pengalaman , mengajar di kelas satu harus selalu bisa  menciptakan pembelajaran yang menyenangkan biar  anak- anak dapat dengan mudah menerima pelajaran tersebut. Selain itu kondisi kelas dari tata ruang sampai tempat duduk  siswa harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Agar terlaksana pembelajaran tematik   fun learning di sini kami mencoba menggunakan teknik nyanyian serta menggunakan media yang sesuai dengan tema pembelajaran.
            Sebagai contoh kami mengambill  salah satu tema pada semester satu yaitu  tema “diri sendiri “
  1. Di ruang kelas  terdapat gambar yang berkaitan dengan tema diri sendiri yaitu gambar tubuh manusia serta telah disiapkan media berupa kartu gambar.
  2.  Dari tema tersebut kita dapat mengelompokkan sesuai dengan mata pelajaran yang ingin disampaikan.
  3. Pada pelajaran IPA dari tema ini siswa diharapkan mampu menunjukkan bagian- bagian tubuh ( mata, hidung, telinga, mulut ,dll) serta kegunaannya.
  4. Pada pelajaran Matematika  siswa diharapkan mampu  menyebutkan banyaknya benda , membaca dan menulis lambang bilangan
  5. Pada pelajaran Bahasa Indonesia siswa diharapkan mampu mencocokkan gambar  dengan informasi  yang didengar.
Selanjutnya siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Sebelum  pembelajaran dimulai siswa diajak bernyanyi, menyanyikan lagu “dua mata saya “ sambil bertepuk tangan.
             Dua mata saya
Dua mata saya
Hidung saya Satu
Dua tangan saya , yang kiri dan kanan
Dua kaki saya pakai sepatu baru
Satu mulut saya , tidak berhenti makan
Selesai bernyanyi dua kelompok ke depan membentuk lingkaran, kelompok satu diberi kartu gambar , sedangkan kelompok dua di beri kartu yang bertuliskan fungsi anggota tubuh.
Langkah berikutnya siswa disuruh mencari pasangannya masing- masing. Misalkan saja anak yang membawa kartu gambar “mata” mencari pasangan yang membawa kartu bertuliskan “Melihat” , anak yang membawa kartu gambar “telinga” mencari pasangan yang membawa kartu bertuliskan “ mendengar “dan seterusnya sampai semua mendapatkan pasangannya masing- masing. Kelompok yang belum mendapatkan tugas memberikan semangat berupa tepuk tangan yang meriah.
 Antusias anak-anak dapat terlihat dari permainan ini, mereka semua sangat bersemangat ingin mendapatkan apa yang di instruksikan guru. Tapi ada juga yang tidak dapat atau salah mencarii pasangannya, maka jika hal itu terjadi anak-anak tetap di beri semangat dan pengertian agar tidak kecewa.
           Hal diatas hanya salah satu dari penerapan fun learning, tentunya masih banyak yang bisa kita lakukan sebagai seorang guru yang mencintai anak-anak dan masih banyak ide-ide kreatif yang dapat kita lakukan agar anak-anak dapat termotifasi untuk belajar terus.
           Seorang pendidik sejati adalah orang yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti, atau yang sukar menjadi mudah dilakukan (Ralph Waldo Emerson) dan Siswa tidak akan peduli betapa pintarnya seorang guru, yang mereka pedulikan adalah apakah guru tersebut juga peduli terhadap dirinya (Anonymou).






Oleh :
RENI PUJI ASTUTI, S.Pd.SD
Wali Kelas I
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2012. SDN SINGKIL - All Rights Reserved
Administrator by Mashdar.Chan